Kebanyakan orang cenderung memikirkan harga ketika ingin membeli properti. Bahkan di saat tingkat KPR sudah menurun, para pencari rumah tetap menomorsatukan nominal harga rumah yang ditawarkan oleh si penjual. Harapan si calon pembeli, mereka bisa mengira-ngira apakah ia dapat membeli rumah tersebut atau tidak.
Menurut pakar perunding dan pengelolaan, Anda perlu yakin dan percaya saat ini persaingan tidak hanya datang dari terbatasnya lahan dan perumahan, namun juga dari jumlah calon pemberi.
Untuk itu, Anda perlu meneliti dan memeriksa jenis rumah yang akan Anda beli. Mulai dari mengumpulkan informasi mengenai perumahan lalu negosiasi dengan penjual rumah tersebut. Dalam menampung informasi, bedakan antara kebutuhan dan selera Anda terhadap rumah idaman. Siapa tahu anda mendapatkan rumah idaman sesuai dengan yang Anda inginkan.
Selanjutnya, lakukan analisis pasar yang berguna untuk memudahkan Anda menawar harga. Mengetahui dan menetapkan kisaran nominal tertentu memungkinkan Anda mendapatkan harga rumah yang pas dengan kantong Anda. Secara tidak langsung, hal ini akan dapat membuat si penjual mengerti apa yang dikehendaki si pembeli. Jadi ketika ia ingin menjual rumah lainnya, penjual sudah lebih mengerti selera pasar.
Dalam bernegosiasi, hendaknya Anda mengingat bahwa Anda sebagai pembeli akan memiliki hubungan kontrak dengfan penjual. Pastikan Anda berdua menggunakan akal sehat ketika membuat kontrak tersebut. Antara penjual dan pembeli kemungkinan akan berada di bawah tekanan ketika membicarakan kontrak karena banyak sekali yang akan dibicarakan di dalamnya seperti soal harga, fasilitas rumah, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, penting bagi keduanya untuk mengembangkan kepercayaan.
No comments:
Post a Comment