MedanBisnis
– Jakarta. Tiap tahun harga rumah pasti naik. Ini menyebabkan masyarakat makin
susah punya rumah. Para pengembang perumahan merasa terus disudutkan oleh
pemerintah untuk menaikkan harga.
Ketua Umum Real Estate Indonesia (REI),
Setyo Maharso mengatakan pemerintah harus memahami kalau harga properti tiap
tahun naik karena naiknya tarif Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan juga kenaikan
harga bahan baku bangunan."Sehingga jangan dikatakan kita menaikkan harga properti. Kalau asosiasi menaikkan harga dan itu naik tiap tahun itu pasti. Harga semen juga naik dan komponan harga rumah juga naik dan memang ini kondisi di lapangan," sebut Setyo di Jakarta, Selasa lalu.
Setyo juga mengkritik kerast soal kebijakan Bank Indonesia (BI) yang menaikkan uang muka kredit pemilikan rumah (KPR) menjadi 30% untuk rumah tipe 70 ke atas. "Agak kurang setuju dengan BI, kalau di Singapura itu tabungan perumahan, jadi DP (uang muka) besar tidak masalah. Tapi BI harus paham, bahwa ketertinggalan rumah (masyarakat belum memiliki rumah) setara dengan 13,6 juta," ungkapnya.
Setyo juga merasa resah dengan nasib masyarakat Indonesia yang akan kesulitan memiliki rumah dengan dikeluarkannya aturan kenaikan uang muka tersebut. "Saya khawatir banyak masyarakat Indonesia yang tidak punya rumah, ini jangan dipandang sebelah mata, banyak sekali masyarakat yang tidak punya rumah dengan adanya batas uang muka ini, di luar Jawa yang jadi massalah," tutupnya. (dtf)
No comments:
Post a Comment