Medan, 16/4 (ANTARA) – Harga besi beton di pasar Medan naik sekitar 10 persen setelah sebelumnya salah satu bahan utama bangunan itu sempat menghilang di pasaran.
“Betul seperti yang diduga, besi yang sempat hilang di pasaran ternyata spekulasi distributor atau pedagang untuk menaikkan harga jual,”kata pengembang di Sumut, Susi Simanjuntak, di Medan, Senin.
Menurutnya sejak akhir pekan lalu besi mulai banyak dijual, tetapi harga sudah naik sekitar 10 persen.
Harga besi beton diameter 8 dan 9 milimeter dengan panjang 9 meter dijual Rp36.560 dan Rp 46.410 per batang dimana harga itu naik rata-rata 10 persen dari sebelumnya.
Heran kenapa harga naik, padahal harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi batal dinaikkan pemerintah dari rencana awal terhitung April 2012.
Pengembang memprediksi harga bahan bangunan lainnya ikut naik mengikuti kenaikan harga semen dan besi.
Harga semen sudah mencapai Rp48.000 per sak.
“Pemerintah diminta bisa menekan harga berbagai barang bangunan agar harga jual rumah juga tidak naik signifikan,”katanya.
Ketua Realestate Indonesia (REI) Sumut, Tomi Wistan, menyebutkan, kenaikan harga bahan bangunan lalu disusul harga lahan yang semakin mahal akan memberatkan pengusaha.
Ditambah lagi kebijakan pemerintah lainnya yang tidak berpihak ke pengembang seperti kenaikan PBB, fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) yang tidak bisa dimanfaatkan bisa semakin mendorong kenaikan harga rumah.
“Kalau harga rumah naik tinggi bisa mengancam penurunan daya beli masyarakat ditengah kebutuhan yang justru masih sangat besar,”katanya.
Pengembang sendiri sulit menekan harga jual kalau semua komponen berkaitan dengan pembangunan rumah terus naik.***2***(T.E016/B/B008/B008)
No comments:
Post a Comment